tahu gak tentang doraemon ?

Arti nama: Doraemon berasal dari kata “dora-neko” yang berarti “kucing tersesat”, sementara akhiran -emon merupakan suatu akhiran nama yang umum di Jepang.
Nama (salah satu?) pacar (dengan status hubungan yang terkesan tarik ulur): Mii-chan
Pemilik asli: Sewashi (Nobita’s great-great-grandson dari abad ke 22)
Lahir ke dunia (Diciptakan pertama kali): 1-12-1969
Dibuat oleh: Fujimoto Hiroshi dan Motoo Abiko
Debut: 1970 (kemungkinan dalam bentuk komik yang terpecah-pecah)
Karir di komik: 1974 – 1996 dengan jumlah sirkulasi lebih dari 80 juta komik di seluruh dunia (1992)
Karir di TV (Asahi): 1979 – sekarang
Karir di film: 1980 – sekarang (untuk edisi tahun 2005 ditunda sampai dengan musim semi 2006)
Debut di Indonesia (TV): Juli 1989 (menurut Doraemon-land)*Makanan kesukaan: Dorayaki
Hal-hal yang dibenci: kedinginan dan TIKUS!!
Lahir (dalam cerita): 2112-9-3 (3 September 2112)
Tempat lahir: Pabrik Robot “Matsushiba”
*Data agak diragukan. Menurut wikipedia: tahun 1991. Tapi sepertinya tahun yang diakui secara resmi di Indonesia (oleh pihak Elex Media Komputindo?) itu tahun 1990!!Ada yang spesial dari angka 1293 tersebut loh:
Tinggi badan: 129.3 cm
Lingkar badan: 129.3 cm
Berat badan: 129.3 kg (seharusnya tidak mungkin Nobita selamat kalau tertimpa Doraemon )
Tinggi loncatan: 129.3 cm (kalau bertemu tikus)
Kecepatan lari (kabur): 129.3km/? (kalau bertemu tikus)Spesifikasi:
Mata: infra merah, dapat melihat dalam gelap
Hidung: 20x ketajaman hidung manusia (sayang, sering rusak)
Kumis: mempunyai radar yang dapat mendeteksi benda dari jauh (sedang butuh perbaikan…)
Mulut: dengan ukuran mulut sangat besar (wastafel-pun bisa dilahap!), dapat memakan apapun
Bel: berguna untuk memanggil kucing-kucing lain (lagi-lagi sedang rusak!)
Kantong: 4 dimensi dengan kapasitas nyaris tak terbatas, tempat penyimpanan berbagai macam alat
Tangan: mempunyai kemampuan menyedot sehingga benda apapun dapat menempel
Kaki: telapaknya datar, dapat berjalan tanpa suara seperti halnya kucing biasa
Ekor: berfungsi sebagai “tombol” pengaktifan Doraemon.


Bagaimana Doraemon Berakhir? 
Doraemon

“Hey… baling-baling bambu!” mendengar kalimat seperti itu pasti yang terbayang dalam batok kepala kita adalah sosok robot kucing yang doyan kue dorayaki. Yup, siapa tak kenal doraemon? Robot maya ciptaan komikus Fujiko F. Fujio ini sangat fenomenal baik di kalangan anak-anak Jepang maupun anak-anak Indonesia. Menginspirasikan bangsa Jepang untuk menciptakan robot sungguhan.

Namun, misteri bagaimana berakhirnya serial kartun ini masih menjadi tanda tanya besar sehingga membuat setiap orang geregetan dibuatnya. Banyak versi cerita mengenai hal ini. Termasuk versi seorang teman bernama Akbar H yang mengambil referensi dari tontonannya.

Diceritakan suatu hari, Nobita pulang lalu—seperti biasa—merengek-rengek mengadu ke Doraemon. Tak lama, ia menyadari ada yang salah dengan Doraemon. Robot kesayangannya itu hanya diam. Ia pun segera menelepon Dorami dan meminta petunjuk darinya. Dorami kemudian memberi tahu bahwa baterai milik Doraemon habis. Lebih jauh lagi, Dorami menjelaskan bahwa robot kucing versi lama seperti Doraemon seharusnya memiliki cadangan baterai pendukung memori di bagian telinga, tetapi karena Doraemon telah kehilangan telinganya, ia tidak memiliki tenaga cadangan untuk menyimpan memori dan ingatannya. Satu-satunya cara untuk menghidupkan kembali Doraemon adalah dengan mengganti baterainya, namun itu berarti Doraemon akan kehilangan seluruh ingatan tentang diri dan kawan-kawannya; termasuk tentang Nobita.

Disaat bersamaan, polisi-waktu membuat peraturan baru dan melarang adanya “perjalanan waktu”. Dorami kemudian memberikan pilihan: nekat menerobos polisi-waktu, memperbaiki Doraemon di masa depan, dan menghapus ingatannya atau menunggu seseorang dari masa depan datang dan memperbaiki Doraemon; Nobita memilih cara kedua. Nobita kemudian berjanji untuk belajar keras demi Doraemon. Usaha Nobita berhasil, Nobita lulus SMA dengan nilai terbaik. Meskipun demikian, sifat Nobita yang ceria dan optimistik hilang. Ia menjadi seorang kutubuku yang selalu menyendiri.

Di masa depan, usaha Nobita menghidupkan kembali Doraemon berhasil. Kemudian Nobita dewasa mengirimkan Doraemon ke Nobita kecil menggunakan mesin waktu.

Dengan berakhirnya serial Doraemon maka berakhir pula tayangan menarik yang mampu memberi inspirasi, pelajaran berharga serta canda tawa pada anak-anak. Yang tersisa kini adalah tayangan-tayangan tak mendidik buah tangan-tangan sineas tidak kreatif. Hasilnya pun dapat terlihat: anak umur 8 tahunan tega menganiaya, membanting-banting bahkan membunuh secara sadis teman bermainnya sendiri karena terobsesi tayangan-tayangan tidak terkontrol pertelevisian Indonesia.
 

0 komentar:

Posting Komentar